Jalan-jalan ke Candi Borobudur ...
Bagi beberapa orang, jalan-jalan ke Borobudur mungkin sudah menjadi sesuatu yang membosankan bila sudah beberapa kali ke sana. Sebenarnya di area Borobudur tidak hanya candinya saja yg menarik lho! Banyak obyek-obyek lain yang juga menarik untuk dikunjungi.
Selain candi-candi kecil seperti Mendut dan Pawon, ada banyak desa
wisata yang menarik untuk dikunjungi di areal Borobudur. Bahkan, di
samping Candi Mendut, Anda dapat menemukan vihara yg sangat cantik
diabadikan. vihara Mendut ini sangat unik, karena bangunan beserta
patung-patungnya tidak condong terhadap agama Buddha saja.
Bila mengamati pintu gerbangnya, pintu gerbang kiri dan kanan vihara ini menyerupai gerbang pura Hindu di Bali. Sedangkan mandala pintu gerbang tengahnya, terdapat ukiran yang mirip dengan kaligrafi Islam. Ada juga patung dewi bersayap yang menurut saya memiliki banyak kemiripan dengan malaikat umat Kristiani.
Berpuaslah menjepret dengan kamera kesayangan, karena banyak obyek cantik yang layak untuk diabadikan. Dalam perjalanan beberapa waktu lalu, kami juga mampir ke Punthuk Setumbu.
Anda pasti sering mendengar tentang Punthuk Setumbu. Ya, bukit ini sudah terkenal di kalangan para fotografer dan petualang pemburu sunrise. Bukit Punthuk Setumbu terletak di barat Candi Borobudur, Desa Ngadiharjo, sekitar 10-15 menit dari Borobudur.
Rutenya, dari pintu gerbang Borobudur, ambilah jalan ke selatan, melewati pusat konservasi Borobudur dan Hotel Manohara. Tidak jauh dari situ, Anda akan menemukan perempatan pertama dengan 2 tanda panah.
Panah ke kiri menuju Dusun Djowahan dan panah ke kanan menuju Dusun Ngadiharjo. Nah, untuk menuju ke Punthuk Setumbu, beloklah ke kanan menuju Dusun Ngadiharjo.
Selama perjalanan, mata dimanjakan dengan hijaunya pertanian warga yang subur dan kemegahan Candi Borobudur di balik hijaunya sawah. Setelah melewati penanda masuk Desa Ngadiharjo, ada penanda di kanan jalan untuk ke Punthuk Setumbu. Jalan kecil yang sedikit menanjak itu hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat saja. Hati-Hati!
Setelah mengikuti jalan menanjak sekitar 300 meter, Anda akan menemukan areal parkir dan pintu retribusi. Sampai di sana, untuk melanjutkan perjalanan ke Punthuk Setumbu, Anda harus jalan kaki sekitar 10 menit.
Retribusi untuk memasuki wilayah Punthuk Setumbu ini sekitar Rp 25.000 per orang. Trek yang cukup menanjak ini memang cukup melelahkan, tapi akan terbayar begitu Anda sampai di puncak bukit.
Di puncak bukit Punthuk Setumbu, pemandangan panorama alam tidak akan terhalang apapun hingga jauh ke timur. Itu kenapa, puncak bukit Punthuk Setumbu ini menjadi lokasi menarik bagi pecinta sunrise.
Hamparan sawah hijau di bawahnya, di tambah dengan pemandangan puncak Candi Borobudur. Benar-benar menyejukkan mata. Saran saya, bila berkunjung ke bukit Punthuk Setumbu ini, bawalah kamera terbaik Anda. Setelah puas dengan pemandangan di Punthuk Setumbu, kami memutuskan turun untuk menjelajahi tempat selanjutnya.
Sebelum menemukan arah yang pasti untuk menuju Punthuk Setumbu, kami sempat melihat papan petunjuk bertuliskan 'Kampung Bahasa'. Demi memuaskan rasa penasaran, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan untuk mencari kampung tersebut.
Kampung Bahasa ini berada di Desa Ngargogando, sekitar 10-15 menit perjalanan dari Punthuk Setumbu. Desa ini disebut sebagai Kampung Bahasa karena menjadi pusat untuk belajar Bahasa Inggris. Bangunan tempat belajar Bahasa Inggris di sini adalah milik penggagas kampung wisata ini sendiri.
Selain belajar di dalam ruangan, di sini juga diajarkan Bahasa Inggris sambil menikmati objek-objek wisata di areal Borobudur. Eduwisata berbahasa Inggris ini menawarkan banyak paket, dari yang harian sampai yang sebulan penuh.
Pemandangan yg unik akan kita temukan di Kampung Bahasa ini. Di kampung ini, rumah-rumah warga ditempeli poster-poster tentang pelajaran Bahasa Inggris seperti noun, verb, adjective, dan kosakata Bahasa Inggris lain. Menarik bukan?
Ini goto-fotonya ...
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda